Bitung -- Festival HAM 2024 resmi diakhiri. Wakil Ketua
Eksternal Komnas HAM Abdul Haris Semendawai dan Wali Kota Bitung Maurits
Mantiri didaulat untuk menyampaikan sambutan pada seremoni penutupan yang diselenggarakan
di Aula Sarundajang Kantor Pemerintah Kota Bitung pada Rabu (31/7/2024).
Abdul Haris Semendawai dalam sambutannya, mengungkapkan
apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan
berpartisipasi dalam penyelenggaraan Festival HAM 2024.
“Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang luar biasa dan
mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempromosikan dan
melindungi hak asasi manusia. Dengan semangat kolaborasi ini, kami berharap
dapat terus memperkuat jaringan dan hubungan antara pemerintah, masyarakat
sipil, dan organisasi internasional untuk mencapai tujuan bersama dalam
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” ungkap Semendawai.
Ia juga berharap nantinya perjuangan hak asasi manusia terus
menguat. “Festival HAM 2024 bukanlah akhir dari perjalanan kita, melainkan
langkah awal untuk semakin memperkuat perjuangan hak asasi manusia di
Indonesia. Semangat dan komitmen yang telah kita bangun di sini harus kita bawa
ke dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita lanjutkan
kerjasama, berbagi pengetahuan, dan mencari solusi bersama untuk menciptakan
masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif,” kata Semendawai.
Berakhirnya Festival HAM 2024 ini ditandai dengan
dibacakannya Deklarasi Bitung, "Memajukan Demokrasi, Pemenuhan HAM dan
Penguatan Partisipasi Masyarakat dari Daerah Hingga Nasional." Deklarasi
dibacakan oleh Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan, Tenaga Ahli Kedeputian V
Kantor Staf Presiden Sunarman Sukamto, Dewan Pengurus INFID Khairani Arifin,
Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan diikuti oleh seluruh peserta dan
partisipan yang hadir dalam Festival HAM 2024.
Deklarasi Bitung berisi 9 butir poin rekomendasi, yang
menyebutkan sebagai berikut: mendesak Presiden, DPR dan kepemimpinan nasional
baru mengagendakan pembahasan sejumlah RUU yang kontributif pada pemajuan HAM;
mendesak kepemimpinan nasional baru memperkuat dukungan kebijakan yang mengikat
sektor untuk pengarusutamaan bisnis dan HAM; mendesak kepemimpinan nasional
baru dan daerah siapapun pemimpinnya harus memastikan perencanaan pembangunan
yang inklusif dan memastikan semua entitas warga negara dan kelompok minoritas
memperoleh jaminan pemajuan kesejahteraan tanpa diskriminasi; mendorong
perlindungan, pemulihan yang adil terhadap korban kekerasan seksual; mendorong
berbagai pihak dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas; mendorong Pemerintah
Daerah Kabupaten dan Kota untuk dapat terlibat secara aktif serta bermakna pada
kerangka strategi nasional aksi pencegahan korupsi dalam rangka efektifitas dan
efisiensi perencanaan dan penganggaran daerah; melanjutkan upaya penyelesaiaan
pelanggaran HAM berat baik yudisial maupun non-yudisial; mendorong semua pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada agar menjalankan proses demokrasi
ini dengan penuh integritas, transparansi, dan memberikan hak suara yang sama
kepada semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas; memberikan dan
memastikan ruang aman bagi pembela HAM untuk kebebasan berekspresi dan
berbicara dalam berbagai forum dan ruang publik. Selengkapnya dapat disimak
dalam tautan Festival HAM. (AAP/BA)
Short link