Latuharhary- - Bertepatan dengan Hari HAM Sedunia, Komnas HAM laksanakan serangkaian kegiatan yang peringati Hari HAM Sedunia yang berpuncak pada Selasa, 10 Desember 2024. Hari HAM Internasional ini bertajuk “25 Tahun Undang-Undang HAM: Memperkuat Demokrasi dan HAM Menuju Indonesia Emas”.
Tema ini sebagai pengingat bahwa hak asasi manusia adalah tentang masa lalu, masa kini, dan membangun masa depan. Hak asasi manusia baik hak ekonomi, sosial, budaya, maupun hak sipil politik, harus terus dijamin pemenuhannya. Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia.
Tantangan ini tercermin dalam jumlah pengaduan kasus dugaan pelanggaran HAM yang diterima Komnas HAM, dalam penyelesaian pelanggaran HAM berat, masih terus terjadinya sejumlah kekerasan di Papua, serta masih adanya sejumlah kebijakan yang berpotensi melanggar hak asasi manusia. Hingga November 2024, Komnas HAM telah menerima pengaduan yang diduga merupakan pelanggaran HAM sebanyak 4.316 aduan (2.303 kasus).
“Kami berharap, peringatan Hari Hak Asasi Manusia tahun 2024 dapat menjadi momen reflektif sekaligus titik awal perubahan (setting point), khususnya bagi pemerintahan yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Kami berharap agenda hak asasi manusia dapat menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan, kebijakan, dan penguatan regulasi ke depannya,” kata Atnike.
Peran Pemerintah untuk terus menjamin pemenuhan berbagai persoalan rakyat Indonesia, seperti mengatasi kemiskinan dan kelaparan, memastikan pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk semua orang, memajukan keadilan dan kesetaraan bagi perempuan, anak perempuan dan kaum minoritas, juga perlu didorong. Tidak kalah penting, membela demokrasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat, hak-hak pekerja, dan mempromosikan hak atas lingkungan yang aman, bersih, sehat dan lestari serta memberi perlindungan kepada para pembela HAM dalam menjalankan tugasnya terkait kemanusiaan.
Atnike juga berharap peringatan Hari HAM Sedunia saat ini menjadi titik balik bagi semua pihak untuk lebih serius dalam memperkuat perlindungan HAM, baik melalui kebijakan, program pembangunan, maupun regulasi. Semua elemen masyarakat diajak untuk berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan.
“Semoga peringatan Hari HAM tahun ini menjadi momen refleksi bagi kita semua. Bersama, mari kita wujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia,” tutur Atnike.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 2024 diselenggarakan dalam sepekan (Human Rights Week 2024) mulai tanggal 3-10 Desember 2024. Dimulai dengan berbagai aktivitas pra-Hari HAM, seperti Seruan Puisi untuk Kemanusiaan. Sepanjang pekan tersebut, berbagai kegiatan diskusi dengan berbagai tema dilakukan antara lain Dampak Proyek Strategis Nasional (PSN) terhadap Hak Asasi Manusia, Mendorong Penyusunan Road Map Pencegahan dan Penanganan TPPO Berbasis HAM”, Peta Jalan Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM, diskusi Standar Norma dan Pengaturan (SNP) Hak Atas Pekerjaan yang Layak, Diskusi Kaum Muda terkait Gender dan Hak Asasi Manusia, serta Learning Exchange terkait dengan HAM dan Hukum Humaniter Internasional dengan TNI dan Armed Forces of Philippines.
Puncak peringatan Hari HAM pada 10 Desember 2024 diselenggarakan di Kantor Komnas HAM RI. Acara ini dihadiri oleh organisasi masyarakat, pelajar, Kementerian/Lembaga, tokoh masyarakat, dan duta besar negara sahabat. Kegiatan ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya, serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Ossy Dermawan. Acara ini sekaligus menjadi momen refleksi atas perjalanan 25 Tahun Undang-Undang HAM dan ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan Komnas HAM. (DE/SP/BA)
Short link