Pendidikan dan Penyuluhan

Komnas HAM siapkan Kegiatan Pelatihan HAM bagi TNI POLRI

Kabar Latuharhary - Komnas HAM bersama dengan Nurani Perdamaian Indonesia dan Center for Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dukungan dari Kedutaan Besar Belanda berkolaborasi dalam Program Pelatihan dan Pertukaran Pembelajaran Hak Asasi Manusia. Fokus program ini pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang HAM di kalangan anggota TNI dan POLRI.

Komnas HAM bersama dua lembaga tersebut menyelenggarakan Workshop Desain Program sebagai bagian dari fase perencanaan program, yang memiliki peran sentral dalam memastikan keberhasilan pelatihan pada Rabu–Kamis, 13-14 November 2024. Workshop ini tidak hanya bertujuan untuk merancang materi pelatihan, tetapi juga mendiskusikan metode pembelajaran yang paling efektif dalam mengintegrasikan hak asasi manusia ke dalam tugas dan fungsi operasional TNI dan POLRI.

Program yang sedang dalam proses perencanaan ini senada dengan salah satu ruang lingkup Nota Kesepahaman (MoU) Komnas HAM dengan TNI yang telah ditandatangani pada 28 Oktober 2024 lalu, yaitu terkait pendidikan, pelatihan dan penyuluhan HAM. Sebelumnya  Komnas HAM bersama dengan POLRI telah menandatangani Nota Kesepahaman sejak tahun 2011 dan ditindaklanjuti kembali pada tahun 2021 untuk pelaksanaan pemajuan dan penegakan HAM.

Agenda utama workshop design adalah membahas secara mendalam seluruh aspek yang diperlukan dalam pelatihan, termasuk penyusunan modul pelatihan, pemilihan narasumber ahli, serta strategi evaluasi efektivitas pelatihan. Setiap aspek akan dirancang untuk memastikan bahwa pelatihan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga aplikatif, dengan pendekatan berbasis studi kasus yang relevan dengan tantangan operasional yang dihadapi oleh TNI dan POLRI.

Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Putu Elvina yang hadir dalam Kegiatan Workshop menyampaikan bahwa dalam menyusun desain program ini perlu dilihat dulu siapa pesertanya. Selanjutnya, fasilitator juga memegang peranan penting dalam kegiatan pelatihan dan pertukaran pembelajaran.

Lebih dari itu, Putu menyampaikan terkait target dari rencana pelatihan yang akan dilaksanakan. “Area pencegahan yang akan disasar adalah perubahan mindset. Perubahan mindset inilah yang nantinya bisa mengurangi angka pelanggaran HAM dari TNI dan POLRI,” jelas Putu.

Workshop ini menghasilkan rekomendasi kebijakan yang mengedepankan langkah-langkah konkret dalam penguatan penerapan hak asasi manusia di lapangan, menjadikan pelatihan ini sebagai langkah komprehensif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, program pelatihan ini akan dilaksanakan di empat lokasi di Indonesia: dua sesi pelatihan untuk personel TNI, satu sesi pelatihan untuk personel POLRI, serta sesi pertukaran pembelajaran untuk TNI di Jakarta.

Hadir dalam Workshop, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Putu Elvina; Direktur CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Idris Hemay; Direktur Nurani Perdamaian Indonesia, Faisal Hadi; Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM, Esrom Hamonangan Panjaitan, serta tim dari Komnas HAM, CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Nurani Perdamaian Indonesia.

 

Penulis : Utari Putri Wardanti

Editor : Banu Abdillah

Short link