Kabar Latuharhary – Festival Hak Asasi Manusia (Festival
HAM) akan kembali akhir Juli mendatang. Festival HAM merupakan acara tahunan
yang diselenggarakan oleh Komnas HAM, Kantor Staf Presiden (KSP), International
NGO Forum for Indonesian Development (INFID), serta beberapa lembaga
pendukung lainnya. Pada tahun ini, Kota Bitung, Sulawesi Utara terpilih sebagai
tuan rumah Festival HAM 2024.
“Kota Bitung adalah kota pertama
pelaksanaan Festival HAM di Indonesia timur,” ungkap Putu Elvina, Komisioner
Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM saat Media Briefing pelaksanaan Festival
HAM 2024, Kamis (11/7/2024) di Kantor Komnas HAM, Menteng.
Lebih lanjut, Putu menyampaikan bahwa membudayakan
hak asasi manusia melalui Festival bukan pekerjaan yang mudah. Sejak 2014,
INFID mulai menginisiasi Gerakan Kabupaten/ Kota HAM di Indonesia dengan
mengadakan Konferensi Kabupaten/Kota HAM kemudian Komnas HAM turut serta
didalamnya disusul oleh KSP pada 2017 untuk memperkuat program Festival HAM.
Festival HAM merupakan ajang promosi
untuk memastikan bahwa pemerintah daerah maupun pemerintah pusat memiliki
konsentrasi dan perspektif yang lebih baik dalam pemajuan dan penegakan hak
asasi manusia. “Festival HAM merupakan
bentuk apresiasi bagi tuan rumah. Ini bukan awarding, tapi lebih kepada
apresiasi. Karena kalau kita apresiasi ini merupakan langkah-langkah maju yang
mungkin sudah dilakukan untuk oleh Pemerintah Kota Bitung untuk menjadikan Kota
Bitung sebagai epicentrum aktivitas terhadap kegiatan hak asasi manusia,”
lanjut Putu.
Hal itu senada dengan yang disampaikan
Tenaga Ahli Utama KSP, Mugiyanto bahwa Festival HAM awalnya dirancang sebagai forum bagi Pemerintah
Daerah untuk berbagi pelaksanaan hak asasi manusia yang terinspirasi dari World
Human Rights Cities Forum (WHRCF) yang diadakan pertama kali pada 2011, di
Gwangju, Korea Selatan.
“INFID kemudian menggandeng Komnas HAM
sebagai Lembaga HAM Nasional. Kerja-kerja dan promosi soal hak asasi manusia tidak
mungkin dilakukan tanpa melibatkan Komnas HAM agar dampaknya semakin luas,”
terang Mugi.
Disampaikan pula oleh Mugi, Kantor
Staf Presiden terlibat sejak 2017 karena arahah Presiden Jokowi. Pada Desember
2015 pada saat pidato peringatan Hari HAM, presiden memberikan apresiasi kepada
inisiasi Kabupaten/ Kota Ramah HAM. “Arahan Presiden pada waktu itu supaya
diperbanyak Kabupaten/ Kota yang Ramah HAM”, terang Mugi. Arahan ini juga
sejalan dengan amanat Konstitusi yang mengatakan bahwa tanggungjawab HAM itu
adalah negara, khususnya pemerintah.
Narasumber lain yang hadir, Direktur
Eksekutif INFID, Iwan Mistohizzaman meyampaikan satu dekade pelaksanaan
Festival HAM ada beberapa catatan baik, salah satunya adalah ada beberapa
inisiatif baik yang bertahan lama, misalnya adanya Desk HAM di Wonosobo yang
sampai sekarang terus bekerja. Desk HAM Wonosobo didukung oleh Peraturan Daerah
untuk memastikan Desk HAM ini bekerja untuk memastikan pelindungan dan pemenuhan
HAM di Wonosobo.
“Festival HAM ini salah satu bentuk
upaya untuk meningkatkan pelayanan dan pemenuhan HAM juga peningkatan pemahaman
terkait HAM. Banyak sekali secara prinsipil, HAM dimaknai secara tidak akurat,”
tegas Iwan.
Plt. Asisten 1 Kota Bitung, Albert
Sergius yang juga hadir secara langsung dalam kegiatan ini menyampaikan
persiapan yang sudah dilakukan untuk pelaksanaan Festival HAM tahun ini. Selain
itu, Albert juga menyampaikan harapan dari Pemerintah Kota Bitung. Setelah
dilaksanakan Festival HAM 2024 harapannya dari Bitung bisa muncul para pegiat
HAM, selain itu muncul kebijakan-kebijakan terkait hak asasi manusia.
“Festival ini merupakan langkah awal bagi
Pemerintah Kota Bitung untuk berbenah ke arah yang lebih baik dalam menciptakan
salah satu Kota HAM di Indonesia. Kami berharap Kota Bitung nantinya terus
menghadirkan kebijakan-kebijakan, program-program yang lebih menghormati hak
asasi manusia, termasuk tersedianya ruang sipil bagi masyarakat untuk
berkontribusi membangun bersama Kota Bitung. Lebih dari itu, kami berharap
berikutnya lebih banyak lagi Kota/ Kabupaten HAM di Indonesia yang memiliki
perspektif HAM yang lebih baik,” pungkas Putu.
Penulis :
Utari Putri Wardanti
Editor : Liza
Yolanda
Short link