Kabar Latuharhary – Komnas HAM menerima
kunjungan kerja (kunker) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia pada Selasa, 10 Januari 2023, di Ruang Rapat Bagian Dukungan Pendidikan dan Penyuluhan
HAM Komnas HAM. Kunjungan kerja ini diterima oleh Penyuluh HAM Komnas HAM
Rusman Widodo dan Eka Christiningsih, Perencana Kajian Kebijakan Ono Haryono,
Staf Analis Kebijakan Ahli Pertama Zsabrina Marchsya serta Staf Publikasi Komnas
HAM Niken Sitoresmi.
Tamu dari BPIP terdiri dari 3 orang yaitu:
Andy Apriyanto (Koordinator); Sonia Alfiyana; dan Rini Astuti. Andy Apriyanto Koordinator Bidang
Polhukam Direktorat Advokasi Bidang Hukum dan
Pengawasan Regulasi BPIP selaku perwakilan
rombongan menyampaikan sambutan dan menjelaskan tujuan dan harapan dari
kedatangan mereka ke Komnas HAM. Andy Apriyanto menyampaikan bahwa tujuan
kunker BPIP adalah untuk melakukan pemetaan masalah yang
menyangkut Hak Asasi Manusia serta pemetaan regulasi yang berpotensi tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Kami hendak mempelajari lebih lanjut serta
melakukan belanja masalah terkait HAM, khususnya yang berhubungan dengan
Pancasila. Pada Direktorat Advokasi Bidang Hukum
dan Pengawasan Regulasi BPIP yang kami ampu saat
ini, BPIP melakukan pembinaan masalah, pendekatan mediasi, dan penyelesaian
masalah yang menyangkut ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, juga memberikan rekomendasi
regulasi-regulasi yang akan diajukan kepada presiden. Komnas HAM kami yakini memiliki
data pengkajian serta penelitian terkait hal dimaksud, harapannya Komnas HAM
dengan BPIP dapat bergandengan tangan ke depan”, ujar Andy Apriyanto.
Pada kunjungan tersebut, acara dibuka oleh Rusman --
sapaan akrab Rusman Widodo. Rusman memberikan pengantar dan memaparkan tentang
profil Komnas HAM serta sejumlah kinerja yang telah dan akan dilaksanakan oleh
Komnas HAM. Dilanjutkan dengan pemutaran film profil Komnas HAM yang berdurasi
sekitar 3,4 menit.
Menguatkan poin-poin yang disampaikan Rusman, Eka
Christiningsih menyampaikan beragam isu HAM lainnya yang telah ditangani oleh
Komnas HAM, kasus dugaan pelanggaran HAM dan pihak yang paling banyak diadukan
ke Komnas HAM serta isu prioritas Komnas HAM tahun 2023 ke depan. “Identifikasi
kami, pihak yang paling banyak diadukan adalah kepolisian. Mulai tahun 2023 ada
sembilan fokus isu, antara lain, pelanggaran HAM yang berat, HAM dan konflik Papua, konflik agraria, kelompok rentan, pelindungan
Pembela HAM, kebebasan beragama dan berkeyakinan, bisnis dan HAM, antisipasi
Pemilu 2024, dan monitoring RANHAM 2021-2025”,
kata Eka Christiningsih.
Lebih dalam, terkait kerja-kerja yang telah dilakukan Komnas HAM,
disampaikan oleh Ono Haryono. Bidang Pengkajian dan Penelitian Komnas
HAM melakukan kajian atas beragam peraturan di tingkat pusat dan daerah, juga
mengkaji mekanisme internasional serta mengkaji masalah/situasi HAM. “Tahun
2022, ada beberapa undang-undang yang kami kaji, di antaranya RKUHP, ILO, UU
ITE, IKN. Selain itu, kami juga membuat semacam terobosan dengan membuat
Standar Norma dan Pengaturan (SNP), kami sudah berhasil membuat 11 SNP. Tahun
2023 kami akan mem-produce SNP Bisnis dan HAM,” tutur Ono Haryono.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi
pemetaan isu-isu HAM. Sejumlah isu yang muncul menjadi bahan diskusi yaitu
terkait LGBT, inklusi di lembaga pendidikan, program pengkajian dan penelitian
yang telah dilakukan kedua belah pihak, kampanye HAM, serta
kemungkinan-kemungkinan kerja sama yang dapat dibangun ke depan. BPIP
berkomitmen akan membawa beragam isu serta poin-poin catatan hasil kunjungan
kerja ini untuk disampaikan kepada pimpinan mereka.
“Terkait Indonesia Inklusi, perlu kita
dorong ke depan dan ini akan kami bawa ke pimpinan. Kami harap
bisa melakukan kerja bersama serta kolaborasi ke depan, target kami ada 30
kajian. Nanti hasilnya akan jadi rekomendasi bersama”, ungkap Andy Apriyanto.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa
terbitan Komnas HAM kepada BPIP serta diakhiri dengan sesi foto bersama.
Penulis: Niken Sitoresmi
Editor: Rusman Widodo
Short link