Tangerang – Media massa sebagai bagian dari pembela HAM (human rights defender) menjadi sistem pendukung implementasi hak asasi manusia dalam kehidupan pemerintahan, berbangsa dan bernegara.
“Untuk itu kita harus berupaya terus menerus membangun ekosistem yang baik untuk mendorong media massa yang mengukuhkan jati diri dan elan perjuangannya sebagai sumber kebenaran yang lain sebagai penanding dari kebenaran milik penguasa,” ungkap Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik saat memberikan amanat dalam Pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia Provisi Banten 2020-2025 di Universitas Media Nusantara, Tangerang, Banten, Jumat (7/5/2021).
Selain itu, kerja-kerja media massa, ungkap Taufan, juga amat penting bagi hak asasi manusia dalam rangka mengampanyekan, menyosialisasikan isu-isu hak asasi manusia yang dalam banyak hal seringkali sulit diterima oleh masyarakat. Program kerja Komnas HAM RI pun dinilainya selalu didukung oleh media.
“Media massa membantu Komnas HAM RI dalam menjelaskan kepada publik bahwa bangsa ini membutuhkan pendekatan-pendekatan yang lebih manusiawi karena Bangsa Indonesia sudah berjalan sedemikian jauh sebagai republik selama 75 tahun. Rekan-rekan media selalu membantu kami dalam menjelaskan eksistensi kemanusiaan,” kata Taufan.
Taufan ikut mencermati tantangan yang dihadapi media massa juga berat seiring dinamika persoalan bangsa yang beraneka ragam. Untuk itu, ia meminta agar para jurnalis untuk tidak gentar dan tetap optimistis dalam berkiprah menyuarakan kebenaran.
“Saya ingin mengajak rekan-rekan jurnalis untuk mendinamisasi perkembangan sosial-politik, sosial-ekonomi untuk kemudian Indonesia menjadi negara yang maju dan dapat memberi kemaslahatan,” pungkas Taufan. (AAP/IW)
Short link