Ambon-Sosiologi masyarakat Maluku memiliki potensi budaya dan tantangan unik dari perspektif studi penelitian hak asasi manusia.
Hal tersebut tercetus saat Ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik didampingi Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM RI Provinsi Maluku Benediktus Sarkol bertemu Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku Dr. Henky Herzon Hetharia, M.Th beserta jajarannya di Kantor Pemerintahan Kota Ambon, Kamis (16/12/2021).
Pertemuan ini sekaligus membahas peluang kerja sama antara Komnas HAM RI dengan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dalam pemajuan hak asasi manusia.
Persoalan hak asasi manusia, kata Taufan, tergolong kompleks karena terkait dengan aspek sosiologi masyarakat, adat dan budaya yang sekaligus menjadi peluang untuk dikaji menjadi gagasan solusi di tengah masyarakat.
"Kami berharap UKIM dapat berkontribusi dalam pemajuan hak asasi manusia," ujar Taufan.
Rektor UKIM menyambut baik penjajakan kerja sama ini. Pihaknya siap berkontribusi dalam upaya menjaga hak asasi manusia dan menampung gagasan Komnas HAM RI untuk mengkaji hak asasi manusia masyarakat adat.
Benediktus Sarkol pun menyampaikan Komnas HAM RI Perwakilan Maluku siap terlibat melakukan pendidikan dan penyuluhan hak asasi manusia dalam kegiatan kampus.
Hadir dalam pertemuan ini Subkoorbid Kerjasama antar Lembaga Sri Nur Fathya, para analis kerja sama serta jajaran pegawai Kantor Perwakilan Komnas HAM RI Provinsi Maluku Kasubag Umum Anselmus Sowa Bolen, Subkoorbid Layanan Aduan Djuliyati Toisuta, dan Pengadministrasi Umum Jusmalinda Holle. (AAP/IW)
Short link