Latuharhary - Komnas HAM melalui Bagian Dukungan Penyuluhan HAM menerima kunjungan Komunitas Arus Pelangi, di Ruang Pengaduan Asmara Nababan Kantor Komnas HAM Menteng, pada Jum’at (21/6/2019).
Kunjungan Arus Pelangi ini diterima dan dibuka langsung oleh Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM, Dra. Andante Widhi Arundhati, MA. Turut mendampingi adalah Kurniasari Novita Dewi (Penyuluh), Eka Christiningsih Tanlain (Penyuluh), Utari Putri Wardanti (Penyusun Bahan Publikasi) dan Feri Lubis (Penyusun Bahan Publikasi).
Dra. Andante Widhi Arundhati, MA menyampaikan bahwa satu hal yang perlu diluruskan yaitu jangan mencampuradukkan pendapat pribadi dan lembaga. Terkait permasalahan LGBT, Komnas HAM sebagai lembaga mempunyai pandangan yang sama. “Komnas HAM tetap pada komitmennya untuk membela semua Hak Asasi Manusia, termasuk LGBT,” tegasnya.
Kunjungan kali ini termasuk dalam salah satu agenda Rainbow Leadership Training yang dilaksanakan oleh Arus Pelangi dengan mengundang peserta dari komunitas-komunitas LGBT dari beberapa Provinsi di Indonesia, seperti dari Swarna Lentera Pekanbaru, Komunitas Sure Mandar Sulawesi Barat, Kolektif Tanpa Nama Yogyakarta, Tarena Aceh, Arjuna Pasundan Bandung dan lain-lain. Kegiatan Rainbow Leadership Training ini dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari di Jakarta.
Rian, selaku perwakilan dari Arus Pelangi menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan Arus Pelangi kali ini yaitu agar peserta Rainbow Leadership Training mengetahui lebih dalam mengenai Komnas HAM, mandat dan kerja dari Komnas HAM selama ini.
“Dalam pelaksanaan leadership training kali ini kami ingin belajar tentang isu-isu kepemimpinan dan organisasi dari lembaga-lembaga. Sehingga hari ini kami melakukan kunjungan ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan,” tambah Rian.
Perlu diketahui, Arus Pelangi sendiri awal dibentuk karena didorong oleh kebutuhan yang mendesak di kalangan komunitas LGBTI (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transeksual dan Interseks) untuk mempromosikan dan membela hak-hak dasar komunitas LGBTI di Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan mengenai bagaimana Komnas HAM setuju dengan isu-isu minoritas, terutama minoritas orientasi seksual dan gender oleh Kurniasari Novita Dewi dan Eka Christiningsih Tanlain.
Lebih lanjut, dibuka sesi tanya jawab kepada peserta. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta seperti mengenai LGBT dan Hak Asasi Manusia, pelatihan yang pernah dilaksanakan oleh Komnas HAM kepada kaum-kaum minoritas, apakah Komnas HAM memiliki komitmen yang sama mengenai LGBT, serta apa yang ditawarkan oleh Komnas HAM untuk penegakan Hak Asasi Manusia bagi LGBT, dan lain sebagainya.
Acara ditutup dengan foto bersama dan ucapan terimakasih atas kunjungan dan partisipasi yang telah dilakukan. (Tari/ ENS)
Short link