Jember – Festival HAM dihadirkan
untuk semua usia, tidak hanya untuk orang dewasa. Terbukti, Festival HAM tahun
2019 ini menyediakan ruang bagi anak muda
melalui Warung HAM bahkan untuk anak-anak melalui tarian bajul ijo dalam
pembukaan Festival HAM serta ruang ekspresi
menggambar dan mewarnai. Keseluruhan kegiatan untuk anak –anak
tersebut, digelar di alun-alun Kota Jember, Jawa Timur pada
Selasa (19/11/2019).
Pemenuhan Hak asasi Manusia HAM
termasuk hak untuk berekspresi dan mengembangkan diri merupakan tanggung jawab
pemerintah/negara. Hal inilah yang coba diberikan oleh Komnas HAM, INFID, Pemkab Jember, serta segenap pihak yang tergabung dalam Festival HAM 2019.
Kesadaran akan pentingnya tumbuh
kembang anak sebagai generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang, dirasa
menjadi tanggung jawab negara dalam memenuhi hal tersebut. Oleh karenanya,
ruang-ruang berekspresi yang berkualitas perlu disediakan untuk memfasilitasi anak dalam mengembangkan dirinya.
Digitalisasi, belakangan mengikis
rasa bangga anak akan budayanya sendiri.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Festival HAM 2019 mengambil tema “pembangunan daerah berbasis HAM dan berkeadilan sosial
melalui pendekatan budaya”
Digitalisasi dan teknologi memang
tengah menjamah berbagai sektor dan ikut andil dalam percepatan pembangunan
industri maupun pemerintahan. Namun, budaya yang merupakan akar dari
terbentuknya sebuah negara perlu digandeng dan dilekatkan dalam segala aspek
pembangunan guna mempertahankan ciri dan simbol akan identitas sebuah bangsa.
Menilik hal tersebut budaya yang
merupakan ruang untuk berekspresi dan mengembangkan diri, perlu diperhatikan. Dengan
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudaya, bangsa dan negara
tidak akan kehilangan identitasnya dimasa yang akan datang. (Feri)
Short link