Latuharhary – Suasana Jumat siang tampak mencekam manakala bendera kuning membanjiri pelataran Komnas HAM. Bendera kuning yang menandakan adanya kabar duka dibawa oleh ratusan massa dari berbagai aliansi di tengah teriknya matahari selepas waktu shalat jumat.
Terik Matahari pada siang itu seolah tidak mangurungkan niat para demonstran yang berasal dari berbagai aliansi untuk memperjuangkan nasib para korban meninggal pada peristiwa kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 lalu yang hingga kini permasalahannya dinilai belum juga terselesaikan. Hal inilah yang mereka gaungkan pada aksi yang mereka gelar di pelataran Komnas HAM pada Jumat (28/06/2019).
Ketidakjelasan akan keadilan bagi para korban meninggal dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 lalu ditengarai menjadi penyebab utama aksi yang digelar pada jumat siang tersebut. Salah seorang anggota dari Tim Pembela Gerakan Kedaulatan Rakyat (TPGKR) mengungkapkan, “Kami ke sini karena Komnas HAM sebagai institusi negara yang melakukan pengusutan dan penyelidikan atas kasus 21 dan 22 Mei termasuk kasus pemilu. Kami hendak mengetahui hasil/ temuan dari penyelidikan Komnas HAM tersebut. Kami harapkan segera diserahkan kepada Kejaksaan selaku penyidik untuk segera digelar Peradilan HAM,” ujar Ahmad Yani.
Beberapa saat setelah melancarkan aksi dan orasi di pelataran Komnas HAM, beberapa anggota perwakilan dari berbagai aliansi dipersilahkan masuk ke ruang pengaduan Komnas HAM. Di ruang pengaduan Komnas HAM, mereka diterima langsung oleh Komisioner Pengkajian dan Penelitian Mohammad Choirul Anam beserta jajarannya. (Fery)
Short link