Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik bersama Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, berkunjung di Kabupaten Wonosobo untuk menutup secara resmi Festival Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia 2018 yang berlangsung selama 3 hari, mulai hari, Selasa (13) hingga, Kamis (15/11/2018) kemarin, di Gedung Sasana Adipura Kencana, Wonosobo, Jawa Tengah.
Penutupan kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Masjid Al-Manshur, yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Wonosobo.
Penunjukan masjid Al-Manshur sebagai tempat penutupan Festival karena melihat sejak awal berdirinya, tempat ini sering digunakan sebagai ruang pertemuan antar organisasi masyarakat (Ormas) bahkan menjadi tempat pertemuan lintas agama.
Penutupan festival ini dirangkaikan dengan Serasehan atau pertemuan dengan tokoh lintas agama yang ada di Kabupaten wonosobo, diantaranya perwakilan dari Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan konghucu untuk membahas Budaya, Keramahan serta Toleransi.
"Kita sesama manusia adalah saudara, jadi saling menghargai, jangan merendahkan apalagi sampai menjatuhkan martabat orang yang berbeda keyakinan dengan kita," ujar Ketua Yayasan Masjid Al-Mansyur, Syarif Hidayat, saat membuka pembicaraan dalam pertemuan tersebut.
Di hadapan seluruh peserta, Syarif Hidayat juga mengungkapkan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat, bahkan dalam lingkup lainnya.
"Dalam agama islam juga memerintahkan kami untuk hidup bermasyarakat yang baik, Alhamdulillah kami di Wonosobo ini bisa berkomunikasi dengan baik dengan seluruh masyarakat tanpa melihat warna kulit apalagi agama," ungkapnya lagi.
Dalam forum tersebut, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, mengungkapkan bahwa sikap toleransi beragama bisa menghindarkan terjadinya diskriminasi di tengah banyaknya kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu masyarakat.
"Setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan perlakuan yang baik, itulah pentingnya sikap toleransi dengan tidak melihat suku, agama, warna kulit atau bahkan dia dari golongan masyarakat kaya dan miskin, mari kita saling merangkul untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam bermasyarakat," kata Ahmad Taufan Damanik.
Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengajak seluruh tokoh lintas agama yang hadir pada kesempatan tersebut untuk membangun kesadaran bersama dalam mengembangkan dan memahami nilai kemanusiaan.
"Kita Bangsa Indoneaia dilahirkan oleh Tuhan seperti ini, kita banyak suku, banyak agama dan banyak warna kulit. Ini adalah potensi untuk kita semua, kita harus harmonis dalam keberagaman ini sehingga itu menjadi sebuah kekuatan yang besar untuk bangsa kita," kata Moeldoko.
"Mulai saat ini, mari kita gelorakan kebersamaan tanpa melihat kelompok mayoritas dan minoritas, tapi kita harus melihat bahwa ini adalah bangsa Indonesia, bangsa kita semua," tegasnya.
Usai pertemuan, Moeldoko dan Ahmad Taufan Damanik langsung dijamu makan malam di Rumah Jabatan Bupati Wonosobo. (#)
Short link