Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam sidang tahunan 2018 yang berlangsung di Gedung Pusat Pastoral Bumi Silih Asih Bandung memberikan perhatian pada kondisi HAM Indonesia, khususnya di tanah Papua.
Dalam acara itu, Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey yang diundang memaparkan data kekerasan bersenjata di Papua dalam tiga tahun terahir. Menurut Fritz, ada 64 kasus yang mengakibatkan 15 warga sipil meninggal, 4 diantaranya anggota kelompok sipil bersenjata, 9 anggota polri dan 6 anggota TNI yang ditembak oleh sipil bersenjata.
Fritz juga menyampaikan bahwa situasi pemenuhan hak sipil politik dan hak ekonomi, sosial dan budaya di Papua, juga masih memprihatinkan. Disamping itu, di Papua, isu intoleransi juga menguat.
Terkait dengan dugaan pelanggaran HAM yang berat dalam Peristiwa Wasior dan Wamena, komitmen Gubernur Papua Lukas Enembe untuk menerbitkan peraturan gubernur sebagai payung hukum dalam memberikan perhatian pada korban dan keluarga korban Wasior dan Wamena, belum dituntaskan, ujar Fritz.
Sidang tahunan para uskup se-Indonesia memiliki peran penting untuk mendorong umat berpartisipasi dalam pemajuan HAM dan mendorong pemerintah melaksanakan tanggung jawab penyelesaian HAM di Indonesia.
KWI juga telah memberikan perhatian serius dalam penuntasan dan pemajuan HAM di Papua. Hal ini menjadi agenda gereja Katolik di lima wilayah keuskupan di tanah Papua. (Frits -Melki)
Short link