Dialog Publik yang diikuti oleh 60 calon anggota Komnas HAM telah dimulai sejak Rabu (17/5/17) di Gedung Kemenkumham RI, Jakarta Selatan.
Pada hari pertama, dilangsungkan 4 sesi dialog publik secara paralel, yang masing-masing sesi dipandu oleh moderator. Panitia Seleksi Komnas HAM yang dipimpin Prof. Jimly Ashidiqie mengikuti dialog tersebut secara intensif.
Dialog berlangsung menarik dan diikuti dengan antusias para peserta dan pengunjung yang datang dari berbagi kalangan, yaitu aktivis, jurnalis, praktisi hukum, mahasiswa, dan juga para staf Komnas HAM.
Di tengah sorotan publik atas belum optimalnya kinerja Komnas HAM dalam memajukan dan menegakkan HAM, dialog diisi dengan visi dan misi para calon untuk membenahi HAM di tanah air. Namun sayangnya, sebagian besar calon non-petahana, mempunyai informasi yang minim tentang kondisi internal Komnas HAM. Sehingga, pertanyaan dari staf Komnas HAM terkait dengan bagaimana strategi dan program untuk membenahi internal kelembagaan, tidak bisa dijawab secara memadai.
Pada hari pertama, tampil para calon yang mempunyai spesialisasi di bidang masing-masing, diantaranya hak penyandang disabilitas, pembangunan, hak masyarakat adat, kebebasan beragama/berkeyakinan dan hak minoritas.
Hari kedua pada Kamis (18/5/17), akan kembali berlangsung dialog publik yang diikuti oleh para calon. Harapan dari dialog publik adalah adanya interaksi antar calon dan dengan para peserta diskusi serta Pansel, sehingga bisa mengetahui sejauh mana kapabilitas dan kapasitas calon dalam merespon isu-isu HAM terkini.
Dialog publik adalah rangkaian tahap seleksi calon anggota Komnas HAM yaitu tahap ketiga, yang juga akan dilakukan penelusuran rekam jejak para calon dengan melibatkan berbagai lembaga negara dan kalangan masyarakat sipil. Dari seleksi tahap ketiga ini, akan dipilih sebanyak 28 calon untuk maju ke tahap berikutnya. (MDH)
Short link