Latuharhary –
Pemerintah Belanda bersama organisasi nirlaba bidang pendidikan Nuffic Neso
membuka kesempatan bagi Komnas HAM untuk bekerjasama mengembangkan kapasitas
sumber daya manusia (SDM).
Bentuk kerja
sama yang dijajaki berupa beasiswa pendidikan tingkat Master/S2, pelatihan bagi
staf (short course training), dan Tailor Made Training (TMT) yang
disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
Ketua Komnas
HAM Ahmad Taufan Damanik merasa negara Belanda adalah mitra yang tepat untuk
mempelajari implementasi mekanisme perlindungan hak asasi manusia (HAM).
“Saya
mengetahui sejak lama bahwa negara Belanda, baik pemerintah maupun organisasi
non pemerintahnya memiliki mekanisme dan sistem yang kuat dalam melindungi dan
menangani persoalan HAM. Bagi Komnas HAM ini merupakan kesempatan yang baik
untuk dapat mempelajari bagaimana negara Belanda menangani kasus-kasus terkait
hak asasi manusia,” ujar Taufan dalam pertemuan antara pihaknya dan pemerintah
Belanda di Kantor Komnas HAM, Rabu (12/6/2019).
Pertemuan ini
membicarakan tindak lanjut hubungan bilateral kedua pihak. Kali ini ada wacana
memperluas ruang lingkup kerja sama di bidang pendidikan bagi staf dan
peningkatan kapasitas SDM di Komnas HAM.
Direktur
Nuffic Neso Peter Van Tuijl menginginkan agar bentuk kerja sama relevan dan
tepat sasaran dalam mendukung kinerja Komnas HAM dalam pemajuan HAM dan
penyelesaian berbagai permasalahan HAM di Indonesia. Sekaligus dapat berdampak
konkret untuk Komnas HAM dan mekanisme pemenuhan HAM di Indonesia.
Terkait
dengan pemenuhan HAM di Indonesia, Komisioner Mediasi Munafrizal Manan
mendukung upaya mempelajari sistem peradilan HAM. Caranya dengan mempelajari
sistem dan mekanisme kerja peradilan International Criminal Court (ICC) di Den
Haag.
Wakil Ketua Eksternal
Komnas HAM Sandrayati Moniaga ikut menjelaskan, sistem peradilan HAM di
Indonesia butuh proses evaluasi melalui studi banding komprehensif.
“Dengan
melakukan studi ke ICC dapat menjadi referensi sekaligus evaluasi dalam
pengembangan peradilan hak asasi manusia di Indonesia,”ujarnya.
Ia juga
membahas mengenai kerja sama yang pernah terjalin antara Komnas HAM Indonesia
dengan institusi nasional HAM di Belanda, yakni pertukaran informasi dan
pengalaman terkait tugas dan fungsi kerja institusi HAM.
Selanjutnya,
kedua belah pihak sepakat adanya tindak lanjut dari pertemuan ini. Mereka akan
lebih rinci membahas bentuk konkret dan mekanisme kerja sama antara Komnas HAM,
Kedutaan Besar Belanda, dan Nuffic Neso
Hadir pula
dalam pertemuan ini perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda Roy Spijkerboer.
Pejabat struktural Komnas HAM turut hadir Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM
Andante Widi Arundhati, Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan Internal, dan
Kerjasama Esrom Hamonangan serta Kepala Bagian Kerja Sama, Persidangan, dan
Tata Usaha Pimpinan Sasanti Amisani.
(AAP/IW)
Short link